Sistem resirkulasi ini digunakan untuk uji coba performance pakan buatan untuk biota air laut. Wadah pemeliharaan sebanyak 30 buah dengan volume efektif 90 liter. Tiap wadah memperoleh satu titik aerasi. Air kotor mengalir ke tempat penampungan air utama yang telah disekat dengan hapa halus menjadi 3 ruang.
Air kotor masuk ke ruang pertama. Air di ruang kedua disedot dengan pompa lalu masuk ke fiber konikal yang disaring dengan busa polietilen/dacron. Di dalamnya terdapat karang untuk menstabilkan pH. Dari konikal, air mengalir ke pemisah busa yang terbuat dari pipa berukuran diameter 12 inch.
Air pada ruang ketiga disaring dengan silika dan arang aktif lalu dialirkan ke seluruh wadah pemeliharaan.
Air kotor masuk ke ruang pertama. Air di ruang kedua disedot dengan pompa lalu masuk ke fiber konikal yang disaring dengan busa polietilen/dacron. Di dalamnya terdapat karang untuk menstabilkan pH. Dari konikal, air mengalir ke pemisah busa yang terbuat dari pipa berukuran diameter 12 inch.
Air pada ruang ketiga disaring dengan silika dan arang aktif lalu dialirkan ke seluruh wadah pemeliharaan.
Pengamatan menunjukkan bahwa dalam sistem resirkulasi TAN turun drastis dan
nitrat naik. Beberapa jenis filter yang dipakai secara bersamaan nampak efektif
dalam mengubah TAN menjadi nitrat. Filter biologis
fotoautotrof menunjukkan nilai TAN yang paling rendah. Pola
perubahan TAN mirip jika dilihat secara keseluruhan. Nitrit menurun sedangkan
nitrat naik lalu berfluktuasi tapi pada nilai yang tetap tinggi. Pola ini
menunjukkan bahwa proses nitrifikasi dalam sistem resirkulasi telah berjalan
baik. Namun demikian sistem resirkulasi ini perlu tambahan filter denitrifikasi sehingga
kandungan nitrat menurun.
