Udang Pisang berwarna hijau kebiruan saat usia muda dan menjadi lebih gelap menjelang dewasa. Akan tetapi secara umum, warnanya sangat dipengaruhi oleh lingkungan perairan. Pada induk yang berukuran besar (betina berukuran > 200 gr), warna induk menjadi kemerahan. Capit kaki jalan berwarna kekuningan dan rambut kaki renang berwarna kemerahan, demikian juga warna pada rambut telson, uropoda dan rostrum (Gambar 1 diatas).
Ciri-ciri morfologis sangat mirip dengan windu. Duri-duri dan gurat pada karapas udang Pisang sama dengan udang Windu. Kemiripan juga ada pada tatanan eksoskeleton abdomen. Tangkai mata relatif panjang dan melebihi rostrum dorsal ketika ditegakkan tegak lurus dengan badan (Gambar 2). Begitu pula telson yang tak berduri, parit pada punggung telson dan bentuk uropodnya pun sama (Gambar 3.).
Rumus rostrum udang Pisang secara jelas membedakannya dari udang Windu yakni duri ventral 0-4, duri dorsal 5-8, sedangkan untuk udang Windu, jumlah duri pada rostrum bagian ventral 3-4 dan dorsal 7-8. Bentuk rostrum memanjang turun kemudian agak sedikit naik dimulai dari duri rostrum pertama (Gambar 4).
Karakteristik dan tingkah laku udang Pisang secara umum cenderung omnivorus dan detritus feeder, agresif, rakus dan bersifat nocturnal. Stadia post larva pada hari ketiga mulai menunjukkan kemampuan menempel di dinding bak atau pada substrat lainnya. Fenomena ini mengindikasi bahwa udang ini memiliki daya tahan untuk beradaptasi terhadap lingkungan pembesaran.