Kebutuhan fisik diatom yang baik untuk perkembangbiakannya meliputi faktor salinitas, suhu dan pH. Salinitas adalah faktor yang paling harus diperhatikan. Kadar garam air laut (34 ppt) bukan nilai yang optimal sehingga harus diencerkan sampai nilai tertentu hingga tingkat optimal. Salinitas ideal untuk kultur Skeletonema 28-30 ppt sedangkan Chaetoceros tumbuh baik pada 25-28 ppt. Faktor suhu penting namun kontrol hanya perlu dilakukan pada kultur murni dan control suhu outdoor menjadi hal yang tidak efisien. Faktor pH tetap berperan penting tetapi biasanya kondisi alamiah air laut secara umum sudah menyediakan nilai yang seimbang.
Nutrisi
Penyediaan diatom membutuhkan suplai pupuk yang terdiri dari makro mineral, mikro mineral dan vitamin. Unsur makro yang diperlukan diatom adalah nitrogen (N), fosfor (P) dan silikon (Si). Silikat adalah unsur makro yang dibutuhkan diatom yang membedakannya dari kebutuhan nutrisi mikroalga lain. Silikat banyak dibutuhkan untuk membentuk frustula (tameng berpori di luar dinding sel). Unsur-unsur lain dapat disuplai oleh air laut seperti kalium (K), sulfur (S), kalsium (Ca), magnesium (Mg), mangan (Mn), seng (Zn), molybdenum (Mo), tembaga (Cu) dan kobalt (Co).
Air laut kaya akan mineral sehingga tidak semua nutrient tersebut perlu ditambahkan dalam air kultur. Secara alamiah air laut lebih miskin nitrogen dibanding air tawar, namun lebih kaya fosfat. Pada musim penghujan dengan adanya limpasan air dari daratan, nitrogen dan silikat menjadi lebih banyak tetapi fosfat menjadi berkurang. Unsur besi kadang kurang mencukupi sehingga perlu ditambahkan. Vitamin B12 juga ditambahkan karena diatom tidak mampu membuatnya kecuali disuplai dari bakteri simbionnya.
Keberadaan unsur-unsur di air laut senantiasa mengalami perubahan sehingga dosis nutrien juga menyesuaikan dan rentang dalam kisaran tertentu. Dalam praktek skala massal seringkali hanya unsur makro saja yang ditambahkan ke air dengan demikian trial and eror sangat penting untuk mencapai dosis pupuk yang paling efektif dan efisien pada tempat dan waktu tertentu. Berikut ini adalah rentang dosis pupuk yang digunakan untuk kultur diatom di BPBAP Ujung Batee-Aceh. Pemupukan harus memenuhi semua unsur yang dibutuhkan dengan memilih alternatif jenis pupuk yang ada.
Penyediaan diatom membutuhkan suplai pupuk yang terdiri dari makro mineral, mikro mineral dan vitamin. Unsur makro yang diperlukan diatom adalah nitrogen (N), fosfor (P) dan silikon (Si). Silikat adalah unsur makro yang dibutuhkan diatom yang membedakannya dari kebutuhan nutrisi mikroalga lain. Silikat banyak dibutuhkan untuk membentuk frustula (tameng berpori di luar dinding sel). Unsur-unsur lain dapat disuplai oleh air laut seperti kalium (K), sulfur (S), kalsium (Ca), magnesium (Mg), mangan (Mn), seng (Zn), molybdenum (Mo), tembaga (Cu) dan kobalt (Co).
Air laut kaya akan mineral sehingga tidak semua nutrient tersebut perlu ditambahkan dalam air kultur. Secara alamiah air laut lebih miskin nitrogen dibanding air tawar, namun lebih kaya fosfat. Pada musim penghujan dengan adanya limpasan air dari daratan, nitrogen dan silikat menjadi lebih banyak tetapi fosfat menjadi berkurang. Unsur besi kadang kurang mencukupi sehingga perlu ditambahkan. Vitamin B12 juga ditambahkan karena diatom tidak mampu membuatnya kecuali disuplai dari bakteri simbionnya.
Keberadaan unsur-unsur di air laut senantiasa mengalami perubahan sehingga dosis nutrien juga menyesuaikan dan rentang dalam kisaran tertentu. Dalam praktek skala massal seringkali hanya unsur makro saja yang ditambahkan ke air dengan demikian trial and eror sangat penting untuk mencapai dosis pupuk yang paling efektif dan efisien pada tempat dan waktu tertentu. Berikut ini adalah rentang dosis pupuk yang digunakan untuk kultur diatom di BPBAP Ujung Batee-Aceh. Pemupukan harus memenuhi semua unsur yang dibutuhkan dengan memilih alternatif jenis pupuk yang ada.
Tabel 4. Kebutuhan pupuk dalam 1 m3 air kultur
Nutrien | Jenis Pupuk | Dosis | Satuan |
Sumber N | Urea (CO(NH2)2 | 50-100 | gr |
Potasium nitrat (KNO3) | 60-100 | gr | |
ZA | 70-100 | gr | |
Sumber P | TSP | 15-20 | gr |
SP36 | 10-15 | gr | |
Sumber Si | Sodium silikat (Na2SiO3) | 5-30 | gr |
Sumber Fe | FeCl3 | 0,5-2 | gr |
Sumber pengkelat | Disodium ethylene diamine tetraacetic acid (Na2EDTA) | 2-4 | gr |
Sumber vitamin | Vitamin B12 | 0,1 | mg |