12/03/11
Peran dan Manfaat Mikroalga
Peran pembuatan bahan kehidupan dari mineral yang tak bernyawa dimulai dari tumbuhan. Mikroalga sebagai tumbuhan tingkat paling rendah memiliki kemampuan tinggi untuk melakukan demineralisasi tersebut di lingkungan perairan. Nutrien sederhana dibuat menjadi molekul kehidupan yang lebih kompleks dengan bantuan sinar matahari. Mikroalga inilah yang kemudian menentukan produktifitas primer perairan.
Bentukan sel-sel mikroalga ini menjadi makanan paling dasar untuk membentuk jaring-jaring makanan (food web). Di permukaan laut mikroalga mampu membentuk 50 gr C/m²/tahun. Nutrien utama yang membentuk mikroalga adalah; amoniak , urea, nitrat, phospat, silikat untuk diatom dan potassium. Di air laut potasium berlimpah sehingga tidak terlalu dibutuhkan. Kemudian ion-ion kelumit seperti Fe, Cu, Co, B, Zn, Mo, Mn. Fe sering disebut-sebut sebagai unsur yang sangat membantu blooming alga di laut karena sifatnya yang mudah terendap sehingga langka. Muncul juga ide untuk menambahkannya di perairan terbuka untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Beberapa vitamin tidak bisa disintesis secara langsung sehingga dibutuhkan asupan dari luar, seperti bakteri, diantaranya; vitamin B12, vitamin B6 dan vitamin B1 . Nutrien sampai ke mikroalga di permukaan berasal dari hujan, aliran sungai, pengadukan dasar laut.
Sebagai produsen, mikroalga mengandung nutrisi yang lengkap kaya protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Selain itu alga juga mengandung pigmen astaxanthin, zeaxanthin, chlorophil, phycocyanin, phycoeritrin yang memiliki fungsi pewarnaan dan antioksidan. Mikro mineralnya bersama vitamin mampu memperbaiki metabolisme tubuh dan daya tahan. Contoh-contoh yang sudah dikenal di masyarakat adalah Chlorella dan Spirullina yang dimanfaatkan sebagai nutraceutis/suplemen kesehatan. Spesies lain seperti diatom dimanfaatkan sebagai pakan utama pembenihan udang laut. Mikroalga juga memiliki kemampuan menyerap logam berat dan limbah sehingga sering dimanfaatkan sebagai pemurni lingkungan.