@Ibnu Sahidhir
Mari kita lakukan sebuah eksperimen imajiner. Bayangkan jika Anda adalah seekor larva udang berukuran 3 mm dan hanya mampu berenang 0,5 cm/s atau 30 cm/menit. Anda tak punya tangan sehingga tak mampu memegang. Tak ada yang membantu menyuapi Anda. Anda hanya diberi kesempatan 3 jam untuk mencari makan jika Anda tidak memperolehnya maka terpaksa nyawa Anda hilang.
Mari kita lakukan sebuah eksperimen imajiner. Bayangkan jika Anda adalah seekor larva udang berukuran 3 mm dan hanya mampu berenang 0,5 cm/s atau 30 cm/menit. Anda tak punya tangan sehingga tak mampu memegang. Tak ada yang membantu menyuapi Anda. Anda hanya diberi kesempatan 3 jam untuk mencari makan jika Anda tidak memperolehnya maka terpaksa nyawa Anda hilang.
Dalam keadaan ini apa yang seharusnya diupayakan supaya kita bisa hidup. Bukankah tidak terlalu salah jika Anda menginginkan supaya makanan tersebut sebaiknya sedekat mungkin dengan mulut Anda dan sesesuai mungkin dengan lebar mulut Anda.
Larva udang tinggal di kolom air. Jadi pakan tersebut pun harus di kolom air. Selain itu pakan juga seharusnya tidak hanya berkumpul di satu titik saja sehingga semua larva udang mendapatkan kesempatan yang sama dalam memperoleh pakan. Nah setelah semua pakan telah ada di ujung mulut maka apalagi yang penting. Tak ada tangan tak ada alat potong. Jadi ukuran pakan harus tepat. Lebar mulut kira-kira 5% panjang badan dan lebar pakan 50% lebar mulut. Bisa dihitung sendiri kan ?
Masalah selanjutnya. Hidup lebih lama jelas butuh makanan terus menerus. So, kapan lagi kita harus makan berikutnya? Ya setelah perut kosong atau bahkan asal mulut kosong !! rakus amat.
Jika Anda menyediakan pakan berlebihan karena takut kekurangan makan maka sisa pakan menjadi banyak. Jika makanan itu membusuk maka terpaksalah kita makan pakan busuk. Sehingga pengetahuan kapan sebuah jenis pakan akan busuk di air menjadi begitu penting. Kalau dikira-kira semua jenis makanan akan membusuk sekitar 6 jam di air. Namun lebih cepat lagi jika pakan berprotein tinggi dan populasi bakteri banyak.
Ingat: Beri pakan ulangan sebelum sisa pakan membusuk < 6 jam
Contoh konkret:
Sebuah pakan berbentuk powder, setiap partikel berukuran panjang sekitar 1/10 mm, berat 1/1000 mg atau 1.000.000 partikel per gr pakan. Dalam sebuah bak berukuran 10.000 liter air diisi 500.000 larva. Pakan diberikan sebanyak 50 gr atau 50.000.000 partikel pakan. Dengan demikian ada 5000 partikel pakan per liter air atau dapat ditemukan 5 partikel tiap jarak 1 cm. Jarak yang cukup baik bagi larva dengan kecepatan 0,5 cm/s. Dengan memperhitungkan jumlah larva maka dapat dihitung bahwa satu ekor larva mendapatkan bagian sekitar 80 partikel setelah dikurangi 20% dari kehilangan pakan saat persiapan dan pemberian.